sumber : sd24ampenan.blogspot.com
MATERI 2
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak
terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk
embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan
organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi janin. Janin akan
dilahirkan sebagai bayi. Kemudian, bayi tumbuh dan berkembang menjadi
anak-anak, remaja, dan dewasa.
Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan
bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis.
Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan
tidak sempurna.
Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk
tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis. Contoh hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan katak. Tahapan metamorfosis
kupu-kupu mulai dari telur larva (ulat) pupa (kepompong) imago (dewasa).
Jika diperhatikan ternyata dalam setiap
fase metamorfosis kupu-kupu, terlihat adanya perbedaan bentuk tubuh. Begitu
juga dengan katak. Katak mengalami metamorfosis sempurna mulai dari telur
berudu (kecebong) katak dewasa.
Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya
bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase
metamorfosis. Contohnya adalah belalang dan kecoa. Belalang mengalami
metamorfosis yang dimulai dari telur nimfa imago (dewasa). Nimfa memiliki
bentuk tubuh yang sama dengan serangga dewasa, tetapi memiliki ukuran tubuh
yang lebih kecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhipertumbuhan dan
perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormone. Faktor eksternal meliputi
air, makanan, dan cahaya.
1. Gen
Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari
orang tua (induk) kepada keturunannya. Gen akan mengendaalikan pola pertumbuhan
dan perkembangan hewan.
2. Hormon
Hormon merupakan senyawa organik yang mengatur
pertumbuhan dan perkembangan hewan adalah hormon somatotrof (hormon
pertumbuhan). Bila hewan kekurangan hormone pertumbuhan, maka pertumbuhan akan
terhambat sehingga badannya kerdil. Bila kelebihan hormon pertumbuhan, maka
akan mengalami pertumbuhan raksasa.
3. Makanan
Makanan sangat diperlukan oleh hewan. Makanan
digunakan sebagai zat pembangun tubuh dan sumber energi.
4. Air
Air merupakan pelarut dan media untuk terjadinya
reaksi metabolisme tubuh. Reaksi metabolisme ini akan menghasilkan energi,
membantu pembentukan sel-sel yang baru, dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
5. Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat diperlukan dalam pembentukan
vitamin D. Vitamin itu diperlukan dalam pembentukan tulang.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Setelah terjadinya penyerbukan, inti
generatif serbuksari akan membelah menjadi dua sel sperma (gamet jantan). Satu
sperma membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sperma yang lain menyatu
dengan kedua inti sel yang terdapat di tengah kantung embrio untuk membentuk
endosperma. Penyatuan dua sperma dengan sel-sel yang berbeda dalamkantung
embrio disebut pembuahan ganda. Setelah fertilisasi ganda, bakal biji akan
berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi biji dan bakal
buah akan berkembang menjadi buah.
1. Struktur Biji
Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan
endosperma yang merupakan persediaan makanan. Embrio dan persediaan makanannya
terbungkus oleh selaput biji. Bila kita membuka biji kacang (dikotil), terlihat
bahwa embrio melekat pada kotiledon. Di bawah titik pelekatan embrio dan
kotiledon, terdapat sumbu embrionik yang disebut hipokotil. Di bawah hipokotil,
terdapat radikula yang merupakan bakal akar. Bagian sumbu embrionik di atas
kotiledon adalah epikotil. Pada ujungnya terdapat plumula yang merupakan bakal
daun.
Pada biji kacang-kacangan, kotiledon
berdaging sebelum biji berkecambah. Namun, kotiledon biji jarak sangat tipis
dan mempertahankan persediaan makanannya di endosperma. Kotiledon ini akan
menyerap zat-zat makanan dari endosperma dan memindahkannya ke embrio ketika
biji jarak mulai berkecambah. Anggota famili rumput-rumputan memiliki kotiledon
khusus yang disebut skutelum. Skutelum akan menyerap zat-zat makanan dari
endosperma selama perkecambahan. Embrio biji rumput-rumputan terbungkus oleh
lapisan koleorhiza dan koleoptil. Koleorhiza melindungi akar dan koleoptil
melindungi tunas embrionik.
2. Perkecambahan Biji
Perkecambahan biji bergantung pada
imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan
metabolic
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhannya. Zat-zat makanan dipindahkan dari endosperma atau
kotiledon ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Organ pertama yang muncul dari biji yang
berkecambah dinamakan radikula (bakal akar). Pada tanaman buncis, hipokotil
akan tumbuh dan mendorong epikotil dan kotiledon ke atas permukaan tanah.
Selanjutnya plumula yang terletak di ujung epikotil, akan berkembang menjadi
daun pertama. Daun ini terus tumbuh dan berkembang menjadi hijau dan mulai
berfotosintesis. Kotiledon akan layu dan rontok dari biji karena cadangan
makanannya telah dihabiskan oleh embrio yang berkecambah. Perkecambahan biji
yang disebabkan oleh pertumbuhan hipokotil yang mendorong kotiledon dan
epikotil ke atas permukaan tanah ini disebut tipe perkecambahan epigeal.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a. Faktor internal
1.) Gen
Ukuran, bentuk, dan kecepatan tumbuh dikendalikan oleh
gen-gen yang terdapat di dalam kromosom. Gen-gen tersebut diariskan dari induk
tumbuhan kepada keturunannya. Gen-gen tersebut akan mengatur pola dan kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2.) Hormon
Hormon merupakan senyawa organic yang mengatur
pertumbuhan tumbuhan. Hormon juga dikenal sebagai zat tumbuh. Ada lima hormone
tumbuhan, yaitu auksin, giberalin, sitokinin, asam absisat, dan etilen.
a. Auksin terdapat di embrio biji, meristem apical,
dan daun-daun muda. Berfungsi untuk merangsang pemanjangan batang; pertumbuhan,
diferensiasi, dan percabangan akar; dominansi apical; dan merangsang
pembentukan bunga dan buah. Auksin yang terdapat pada ujung batang (meristem
apikal) dapat menghambat pertumbuhan tunas cabang. Keadaan ini disebut
dominansi apikal. Karena itu, tumbuhan dapat tumbuh lurus dan tinggi.
b. Giberelin terdapat pada meristem apikal akar,
meristem apikal batang, dan daun. Giberelin berperan dalam mempercepat
perkecambahan biji dan tunas; pemanjangan batang; pertumbuhan raksasa;
terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji; dan merangsang perbungaan.
c. Sitokinin dihasilkan pada bagian akar dan diangkut
ke organ lainnya. Sitokinin berperan dalam pertumbuhan akar; merangsang pembelahan
dan pertumbuhan sel; menghambat penuaan; menghambat dominasi apikal; dan
mengatur pembentukan bunga dan buah.
d. Asam absisat terdapat pada daun, batang, akar, dan
buah. Asam absisat berperan dsalam menghambat pertumbuhan ketika keadaan
lingkungan tidak memungkinkan (cekaman lingkungan) dan penutupan stomata selama
kekurangan air.
e. Etilen terdapat pada buah yang matang, batang,
daun, dan bunga yang sudah tua. Etilen berperan dalam pematangan buah dan
pengguguran daun dan bunga.
b. Faktor eksternal
1.) Air dan mineral Tumbuhan memerlukan air dan mineral untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Air dan mineral diserap dari dalam tanah oleh
akar. Air berfungsi sebagai pelarut dan untuk fotosintesis. Mineral seperti
karbon, nitrogen, fosfat, kalsium, dan magnesium berguna sebagai bahan
pembangun tubuh tumbuhan.
2.) Kelembapan
Kelembapan menunjukkan kandungan air di tanah dan
udara. Bila kelembapan rendah, transpirasi akan meningkat sehingga penyerapan
air dan mineral semakin banyak. Keadaanini dapat memacu laju pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
3.) Cahaya
Cahaya matahari sangat diperlukan dalam proses
fotosintesis. Proses ini menghasilkan makanan yang dapat digunakan untuk
mendapatkan energi dan membangun tubuh.
4. Metagenesis
Siklus hidup tumbuhan memperlihatkan suatu pergiliran
keturunan (metagenesis). Pergiliran keturunan meliputi fase gametofit dan
sporofit. Fase gametofit atau fase generatif merupakan tahap menghasilkan gamet
haploid. Fase sporofit atau fase vegetatif merupakan tahap menghasilkan spora.
Gametofit menghasilkan gamet haploid yang menyatu membentuk zigot. Zigot
berkembang menjadi sporofit diploid. Pembelahan sporofit, menghasilkan spora
yang menghasilkan generasi gametofit berikutnya. Tumbuhan lumut dan paku
mengalami pergiliran keturunan. Pada tumbuhan lumut, gametofit merupakan
tahapan dominant dan dapat diamati. Sedangkan pada tumbuhan paku, sporofit
merupakan tahapan dominant dan dapat diamati.
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
1. Perkembangan Embrio dalam Rahim
Embrio yang menempel pada rahim (uterus) terus tumbuh
dan berkembang sampai terbentuk dua bagian utama sel dan jaringan. Bagian
pertama berupa embrio yang akan menjadi janin, bagian lain akan membentuk
membran ekstraembrio. Membran ekstraembrio ini selanjutnya membentuk amnion dan
tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dengan jaringan induknya.
Fungsi plasenta dan tali pusat adalah untuk
mengalirkan makanan dan oksigen dari induk ke embrio serta mengalirkan
sisa-sisa metabolisme embrio ke peredaran darah induknya. Perkembangan embrio
selanjutnya adalah sebagai berikut.
a. pada umur empat minggu, janin sudah
memperlihatkan pertumbuhan mata dan telinga;
b. pada umur kira-kira 8 minggu, janin
sudah mirip dengan bayi dengan kepala lebih besar, mata, telinga, hidung, jari
tangan dan jari kaki mulai terlihat;
c. pada umur 10 minggu, panjang embrio
kira-kira 6 cm, ukuran kepala masih lebih besar dari badannya;
d. pada umur kira-kira 8 bulan (32
minggu), panjang janin kurang lebih 40 cm;
e. pada umur kira-kira 9 bulan, bayi
mencapai perkembangan yang sempurna dan panjangnya kira-kira 50 cm serta
beratnya + 3 kg. Begitu bayi siap untuk dilahirkan otot-otot pada rahim
berkontraksi secara teratur dan mendorong bayi keluar dari rahim melalui
vagina.
2. Tahapan Perkembangan Manusia Pada masa pubertas, terjadi pertumbuhan
sekunder dan pematangan organ kelamin manusia sehingga mampu bereproduksi atau
manghasilkan keturunan. Pertumbuhan sekunder yang terjadi pada anak laki-laki
dan wanita selama masa pubertas dapat dilihat sebagai berikut.
Wanita
|
Rata-rata
usia
|
Rentang usia
|
Laki-laki
|
Rata-rata usia
|
Rentang usia
|
Buah dadak mulai berpucuk
|
10 th
|
8-13 th
|
Buah zakar mulai membesar
|
11,5 th
|
9,5-13,5 th
|
Peningkatan tinggi badan
|
10 th
|
8-13 th
|
Peningkatan tinggi badan
|
12,5 th
|
10,5-16 th
|
Rambut kemaluan muncul
|
10,5 th
|
8-14 th
|
Rambut kemaluan muncul
|
12 th
|
10-15 th
|
Penis mulai membesar
|
12 th
|
14-15,5 th
|
Puncak peningkatan tinggi badan
|
11,7 th
|
10-13,5 th
|
Puncak peningkatan tinggi badan
|
14 th
|
12,5-15,5 th
|
Menstruasi pertama
|
12,8 th
|
10,5-15,5 th
|
Penyemburan pertama air mani
|
13 th
|
12-16 th
|
Terhentinya peningkatan tinggi badan
|
13 th
|
10-16 th
|
|||
Berakhirnya pertumbuhan buah dada
|
14 th
|
10-16 th
|
Suara mulai terdengar dalam
|
14 th
|
12,5-15,5 th
|
Berakhirnya pertumbuhan rambut kemaluan
|
14,5 th
|
14-15 th
|
Berakhirnya pertumbuhan penis
|
14,5 th
|
12-16 th
|
Terbentuknya kumis dan jenggot
|
15,3 th
|
13-17 th
|
|||
Tinggi badan dewasa tercapai
|
15,5 th
|
13,5-17,5 th
|
|||
Berakhirnya pertumbuhan rambut kemaluan
|
15,5 th
|
14-17
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar